Jumat, 14 November 2014


Rokok mentol mempunyai rasa yang berbeda dan sering dianggap lebih ringan daripada rokok biasa. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa rokok mentol ternyata lebih berbahaya daripada rokok biasa. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perokok mentol memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami masalah paru-paru.
Perokok Mentol Lebih Berisiko Mengalami Penyakit Paru-Paru
Perokok mentol juga lebih berisiko mengalami penyakit paru-paru yang lebih serius dibandingkan dengan perokok biasa. Beberapa penyebabnya adalah menumpuknya lendir di saluran pencernaan dan kesulitan bernapas.
Hasil ini didapatkan para peneliti setelah mengamati bahwa perokok mentol berusia muda di Kanada merokok 2 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan perokok biasa. Jika perokok biasa rata-rata merokok 26 batang seminggu, perokok mentol diketahui bisa merokok hingga 43 batang per minggunya.
Penelitian tersebut mengamati lebih dari 3700 perokok mentol dan lebih dari 1900 perokok biasa berusia 45 hingga 80 tahun. Di awal pengamatan, diketahui bahwa perokok mentol memang mempunyai risiko penyakit pernapasan dan risiko mengalami batuk kronis (penumpukan lendir di saluran pernapasan) yang lebih kecil. Namun demikian, ternyata selama 18 bulan penelitian, diketahui bahwa perokok mentol mempunyai kesehatan paru-paru yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perokok biasa. Mereka (perokok mentol) kesulitan berjalan selama 6 menit, dan lebih mungkin mengalami kesulitan bernapas atau napas pendek jika dibandingkan perokok biasa.

Bahkan setelah para peneliti menghitung faktor-faktor yang lain seperti riwayat penyakit dan usia, perokok mentol masih mempunyai risiko lebih tinggi sebesar 29 persen untuk mengalami penyakit paru-paru jika dibandingkan dengan perokok biasa atau non-mentol.
Apapun jenisnya, baik mentol ataupun non-mentol, merokok tetap merugikan kesehatan anda. Jadi apabila anda seorang perokok, cobalah untuk berhenti merokok sekarang juga karena kesehatan anda menjadi taruhannya. Semoga bermanfaat.


Jumat, 26 September 2014

Saat Semua Telah Peergi 

Hanya luka kecewa yang akan kita terima saat yang dulu prnah membuat warnadalam hidup kita pergi dengan alasan yang sulit untuk kita terima karna secara tak sadar dia pergi karna kesalahan kita yang membuatnya terluka.

Kecewa ini mungkin akan lama terpendam dalam jiwa karna kita tahu bagamaiana rasanya d sakiti orang yang pernah memberi arti, tapi apa yang harus kita lakukan karena kita tidak mengetahui apa yang membuatnya memilih untuk meninggalkan kita.

kini semua hanya tingal cerita yang pernah membuat kita bahagia dan aku akan terus berharap dia akan hadirkan warna dalam cerita yang kini kita jalani dengan penuh tanya karena kita belum bisa menemukan arah tujuan baru untuk hidup kita sendiri